Pemberlakuan Sistem Nopol Ganjil Genap Di Ibukota. Kalau gak macet bukan Jakarta namanya,mungkin kata itu sudah menjadi ikon buat ibukota seperti Jakarta.Berbagai cara telah di lakukan oleh pemprov DKI untuk menuntaskannya,namun tak membuahkan hasil yang kita harapkan bersama.
Kembali kali ini Gubernur DKI, Jokowi membuat gebrakan/terobosan dengan memberlakukan kebijakan,berupa pembatasan untuk pengguna kendaraan pribadi.Dengan sistem Nomor Polisi(Nopol) ganjil dan genap pada setiap hari kerja,yaitu senin sampai Jum'at dari pukul 6 pagi sampai dengan 8 malam.
Memang sebelumnya kebijakan ini pun pernah di angkat ke permukaan oleh Gubernur sebelumnya(Fauzi Bowo) namun kandas.Dan sistem kebijakan ini pula sudah di lakukan di beberapa negara,sebagian membawakan hasil positif,dan sebagian lainnya masih di temukan celah kelemahannya.Seperti para pemilik kendaraan pribadi memanipulasi dengan cara menggandakan Nopol kendaraannya lebih dari satu nomor.
Rencana dan harapan
Rencananya sistem ini akan di berlakukan di sejumlah kawasan 3 in 1,di seluruh koridor busway atau wilayah yang di lalui jalur bus trans Jakarta.Dan dengan pemberlakuan sistem ini pula di harapkan,masyarakat DKI khususnya bisa lebih senang memilih untuk naik kendaraan umum,ketimbang menggunakan kendaraan sendiri,agar dapat mengurangi kemacetan,setidaknya.
Kendala yang di hadapi
Tentu pemberlakuan sistem ini juga akan menuai pro dan kontra di tengah masyarakat dan orang-orang terhormat yang nangkring di parlemen sana.Selain itu di tambah pula dengan pandangan buruk masyarakat kita terhadap sistem transportasi umum di DKI saat ini.Di sebabkan oleh faktor keamanan,kenyamanan dan masalah tepat waktu.
Dari yang suka kita jumpai ulah supir yang ugal-ugalan membawa penumpang,rawan kriminal dan belum lagi sampai menunggu(antri) terlalu lama kedatangan kendaraan umum(busway khususnya).Karena akan hal itu masyarakat kita enggan untuk menggunakan jasa angkutan umum di tengah menjalankan aktifitasnya.
Harapan pengguna Bus Trans Jakarta(Busway)
Dari banyaknya pengguna setia busway(termasuk saya sendiri) mbok yo armadanya di tambahken pak/bu....sistemnya lebih di benahi lagi.Jangan koridornya bertambah terus,lantas malah mengurangi kenyamanan para penggunanya.Lebih penting dari itu pula tulisan tips pemberitahuan cara menunggu jadwal kedatangan yang menempel di dinding kaca shalter,sepertinya sudah gak relevan lagi.Di karenakan para pengguna bisa berjam-jam lama untuk menunggu,dan bila menanyakan hal itu ke petugasnya,jawabannya klasik "sedang BBG/ isi bahan bahan bakar gas ,katanya".(curhatan pengguna setia mu)
Semoga dengan Pemberlakuan Sistem Nopol Ganjil Genap Di Ibukota ini,ada perubahan hasil positif dan juga sesuai dengan apa yang di inginkan bersama nantinya.Kita tunggu aja kisah kelanjutannya di tahun 2013 mendatang.Demekian,sukses slalu untuk kita semua.*yet.
*referensi by ada apa berita (Jack Tv kemarin malam)