Ngamen Asyik,Santun Harus
Pernah aku datangi restoran bonafit
Banyak tuan dan nyonya yang sedang bersantap
Nyonya yang endut memanggil ku
Tuan yang gemuk tidak setuju
Akhirnya ku pergi karna mereka acuh
Nasib pengamen...
Nasib pengamen..
Di gongong..... iya aku pernah
Di usir orang kaya sering,alasannya..berisik
Tuhan tunjukan
Tuhan bukakan,pintu hati orang-orang kaya
Agar dapat menyisihkan sisa..
Uang recehan
Agar besok pagi aku bisa sarapan
(tulisan diatas ialah bagian potongan bait lagu milik Iwan Fals yang saya sempat ingat,di era tahun 80-an)
Sulit dan sempitnya lapangan pekerjaan,belum lagi ketatnya persaingan di segala bidang.Makin menambah jumlah angka pengangguran di sana sini,terlebih semisal di kota metropolitan seperti(Jakarta) dan kota-kota besar lainnya.Hiidup di kota besar memang tak ubahnya seperti hidup dan tinggal di dalam hutan rimba.Sudah di pastikan dia yang kuat,dia pula yang bisa sanggup tuk tetap bertahan.Maka tak mengherankan di karenakan faktor keadaan itu,banyak orang bertekat nekat dan tidak membesarkan sebuah gengsi,bila sudah menyangkut urusan perut,guna untuk menyambung hidup.
Seperti layaknya aksi para pengamen yang pastinya sering dan kerap kali kita jumpai di beberapa tempat atau kendaraan umum,selalu bervariasi baik dari bermacam jenis lagu yang di dendangkan,dari jenis alat musik yang di gunakan dan berbagai jenis tingkatan usia dan kelompok yang melakoni akan profesi ini.
- Gambaran aksinya di dalam bus
Pengalaman lain juga pernah saya rasakan di dalam sebuah metro mini,entah itu di kategorikan pengamen atau bukan.Di karenakan pula ia bernyanyi tetapi tidak di temani(memakai) alat musik apapun,cuma bernyanyi sambil menepuk- nepuk tangan.Malahan usai bernyanyi terkesan menakuti dan sedikit memaksa para penumpang berharap untuk di berikan sejumlah uang.
- Gambaran aksinya di dalam kereta api
Di akui ataupun tidak kehadirannya di anggap(atau di nilai) banyak dari sebagian kalangan dari masyarakat kita,di rasa agak sedikit mengganggu kenyamanan di tengah perjalanan kita,lewat kendaraan umum.Namun apabila kita menyorotinya dari sisi kemanusian,masih terdapat titik celah untuk membuat kita tetap menghormati dan mengakui pula akan keberadaannya.*yet.