Perihal Gaul.Kalo dari selebritis atau artis mungkin sudah ndak mengherankan,karena dengan cukup bermodal tampang cakep,selalu bisa tampil gaya.Maka takhayal kemunculannya selalu di ketahui dan di ikuti oleh para penggemarnya.Namun gimana jadinya kalo mereka datang dari kalangan orang biasa,yang dari model dan cara berpakaian,cara berbicara,cara berjalan,caranya menulis up date atau rumah yang di tempatinya biasa,bisa bakalan lain bukan ceritanya?.Meski sempat muncul di sejumlah stasiun tv,ndak menjamin bakal juga sepopuler atau seterkenal sekarang.
Mungkin memang seperti itu media,ndak boleh liat lahan hijau langsung main garap.
Langsung main remix yang kemudian hasilnya di sajikan langsung ke para penontonnya,lalu disusul dengan bertebarnya satu ajakan lewat perkataan,"Ini loh satu tayangan yang mesti kalian tonton".Bila di lewatkan cukup berpotensi nantinya dan dapat di cap sebagai anak yang kurang atau ndak gaul,katanya.
Penting ndak pentingnya predikat ini,banyak anak yang menyikapinya.Namun memang kebanyakan dari mereka menganggapnya sebagai satu hal yang bisa di bilang penting.Seperti di lingkungan sekolah misalnya,anak yang gaul selalu di kelilingi oleh sekumpulan temannya dan kerap di tiru di setiap gayanya(terutama gaya dalam aksi cuap-cuap dan ocehannya).Dari sini bisa di artikan barang kali,anak yang kerap mempunyai sejumlah prestasi dan lebih syarat pengamalaman,atau kebetulan mempunyai indetitas diri yang cukup sekalipun.Ndak lepas dari pengaruh indentitas lingkungan di sekitarnya.Bahkan yang lebih menariknya lagi,yang tadinya sekedar hanya ikut-ikutan dan tak tau apa-apa,menjadi mendadak nyaman dan terbiasa.
Kendati,memang dasarnya semua anak(orang pada umumnya) lebih senang di mengerti dan di perlakukan penuh kasih.Namun seiring dengannya bila di kaitkan,segala sesuatu memang di perlukan satu usaha ekstra. Entahlah, kalo hal ini justru di sayangkan atau malah membanggakan.*yet.
Mungkin memang seperti itu media,ndak boleh liat lahan hijau langsung main garap.
Langsung main remix yang kemudian hasilnya di sajikan langsung ke para penontonnya,lalu disusul dengan bertebarnya satu ajakan lewat perkataan,"Ini loh satu tayangan yang mesti kalian tonton".Bila di lewatkan cukup berpotensi nantinya dan dapat di cap sebagai anak yang kurang atau ndak gaul,katanya.
Penting ndak pentingnya predikat ini,banyak anak yang menyikapinya.Namun memang kebanyakan dari mereka menganggapnya sebagai satu hal yang bisa di bilang penting.Seperti di lingkungan sekolah misalnya,anak yang gaul selalu di kelilingi oleh sekumpulan temannya dan kerap di tiru di setiap gayanya(terutama gaya dalam aksi cuap-cuap dan ocehannya).Dari sini bisa di artikan barang kali,anak yang kerap mempunyai sejumlah prestasi dan lebih syarat pengamalaman,atau kebetulan mempunyai indetitas diri yang cukup sekalipun.Ndak lepas dari pengaruh indentitas lingkungan di sekitarnya.Bahkan yang lebih menariknya lagi,yang tadinya sekedar hanya ikut-ikutan dan tak tau apa-apa,menjadi mendadak nyaman dan terbiasa.
Kendati,memang dasarnya semua anak(orang pada umumnya) lebih senang di mengerti dan di perlakukan penuh kasih.Namun seiring dengannya bila di kaitkan,segala sesuatu memang di perlukan satu usaha ekstra. Entahlah, kalo hal ini justru di sayangkan atau malah membanggakan.*yet.