Pengamen Jalanan Kembali Marak Buat Resah.Tak hanya di Ibukota Jakarta saja,sepertinya.Tapi sudah menjadi bagian persoalan juga di kota besar lainnya.Dan nampaknya sulit memang untuk menyelesaikan masalah tentang semakin bertambahnya jumlah pengamen jalanan ini.Di karenakan kerasnya persaingan,tuntutan perut dan di anggap tak memiliki pekerjaan yang tetap.Membuat mereka merasa terpaksa dan tak ada pilihan lain.
Profesi "Mengamen" mau tak mau di jadikan satu aktifitas untuk sekedar menutupi kebutuhan hidup,alasannya.
Namun yang kerap dan sering di temui,keberadaan serta aksi mereka justru semakin hari makin meresahkan dan anarkis saja, terutama untuk masyarakat pengguna jasa angkutan umum semisal bus kota salah satunya.
Unsur pemaksaan dengan berlabel mengamen sudah keluar dari batas kewajaran dan bahkan telah menjadi pemandangan yang biasa.
Malahan skenario lama yang mereka sering lakukan dari dulu hingga kini,tanpa dengan memainkan satu atau dua buah lagu layaknya pengamen kebanyakan,tapi langsung meminta uang dengan paksa dan di bumbui dengan cara mengaku bahwa dirinya bangga sebagai mantan narapidana.
Umumnya modus ini di lakukan secara bergerombol dan bertujuan untuk menakuti para penumpang di tiap aksi mereka.Dan hal ini pula merupakan salah satu penyebab,masyarakat jadi enggan untuk menggunakan bus kota sebagai sarana transportasi dalam kesehariannya.*yet.