Terkadang timbul pertanyaan kecil, apakah masih dirasa perlu ataukah ada orang lain yang masih mau memperhatikan dan menilai tulisan tangan kita.
Mengingat jamannya kini, banyak keluar dan bermunculannya beragam gadget seperti smartphone, laptop dan tablet murah ditengah kita.
Keberdaaannya memang jelas dinilai bukan cuma sekedar mengikuti tren atau kebiasaan menghabiskan waktu untuk bermain game, surfing atau download saja. Melainkan aktifitas menulis disini pula dapat mudah dilakukan dengan bebasnya, mau kapanpun dan dimanapun.
Bukan bermaksud apa-apa juga sih, hanya mengutarakan sedikit persepsi dalam soal menulis lewat tulisan tangan sendiri yang barangkali suatu saat nanti akan hilang, yang tak lain salah satu penyebabnya mungkin seperti yang telah diungkapan diatas.
Karena tanpa kita sadari akhir-akhir inipun gejala itu sudah mulai bisa kita jumpai.
Dimana dulu teringat saat masih populernya aktifitas surat menyurat dengan tulisan tangan, baik itu untuk mengirim surat ke pada orang tua, kerabat maupun teman dekat. Namun hal itupun kini telah tergantikan dengan fitur SMS atau BBM yang sudah tertanam ditiap masing ponsel. Dan lewat dari ketikan itu tadi dianggapnya lebih praktis lagi cepat terkirim ke tujuan.
Tak hanya itu, dibeberapa sekolah sekarang nampaknya sudah jarang lagi mencatat pelajaran harian dibuku tulis para siswanya. Pihak sekolahpun lebih menerapkan sistim belajar praktis tapi menurutnya hal ini dianggap lebih efektif, katanya?
Selain lewat panduan buku cetak yang ada, LKS yang wajib untuk dimiliki namun tak jarang pula para pengajar memberikan sebagian materi pelajarannya yang bereferensikan dari internet (hal ini pun membuat para siswa harus rajin mencetak per tiap lembar materinya). Bahkan ada pula pihak sekolah yang kesehariannya sudah menggunakan alat proyektor untuk mengisi kegiatan belajar mengajarnya.
Pergeseran selanjutnya yang bisa dirasakan, ketika saat ingin membuat lamaran pekerjaan. Disebagian perusahaan besar kini hampir mensyaratkan penulisan surat lamaran lewat tulisan ketikan.
Padahal menurut kabarnya tulisan tangan dari seseorang konon mencerminkan karekter sipenulisnya. dan untuk soal bagus dan tidaknya sebuah tulisan tangan sebenarnya dirasa bukanlah yang utama. Yang terpenting sepanjang tulisan itu terlihat jelas, rapi dan dapat dibaca, sudahlah cukup kiranya.
Fenomena lain
Ada seorang teman penulis yang bila di SMS atau di BBM tak pernah kunjung membalas. Bukan karena lantaran tak memiliki pulsa atau tak mengerti menggunakan gadgetnya. Namun yang membuat ia khawatir justru balasannya nanti tidak akan pernah bisa terbaca. Karena jujur menurut sipenulis tulisan tangannya masuk kategori