Belakangan turut prihatin, bila mendengar dan membaca kabar pemberitaannya dari berbagai media. Khususnya mengenai nasib tenaga kerja kita yang berada jauh di perantauan sana, namun dibalik cerita suka dan dukanya ada salah satu mantan TKI wanita yang kini tengah mengejar impiannya. Siapa dan seperti apa sosoknya, berikut petikan kisahnya.
Seperti pada usaha perjuangannya yang sempat di angkat di seputar indonesia sore tadi. Saat ini Nuryati tengah menempuh gelar Doktor di bidang hukum ketenaga kerjaan di universitas Pajajaran Bandung (Jawa Barat)
Pengalaman yang pernah dialaminya sebagai Seorang TKI di Arab Saudi membuat wanita kelahiran Serang Banten ini, bertekat untuk menguasai bidang hukum ketenaga kerjaan. Meski hanya menjadi asisten pembantu rumah tangga di Arab Saudi saat itu. Namun, sedikit demi sedikit ia rajin mengumpulkan uang hasil keringatnya dan hingga bisa lulus SMA.
Pengalaman yang pernah dialaminya sebagai Seorang TKI di Arab Saudi membuat wanita kelahiran Serang Banten ini, bertekat untuk menguasai bidang hukum ketenaga kerjaan. Meski hanya menjadi asisten pembantu rumah tangga di Arab Saudi saat itu. Namun, sedikit demi sedikit ia rajin mengumpulkan uang hasil keringatnya dan hingga bisa lulus SMA.
Awalnya, Nuryati pun sempat tidak mendapat restu dari kedua orang tuanya, namun akhirnya cita-cita Nuryati untuk mengejar pendidikan lebih tinggi dapat terwujud.
Dan kini Nuryati bersama rekan-rekannya (para mantan TKI) mendirikan organisasi TKI Purna Provinsi Banten, yang mana organisasi ini nantinya dapat memberikan pendidikan bagi para TKI yang kini telah kembali ke tanah air. Tujuannya jelas, agar mereka memiliki ketrampilan, wawasan dan yang terpenting tidak lagi kembali menjadi tenaga kerja di negeri orang, ungkapnya. *yet.
Dan kini Nuryati bersama rekan-rekannya (para mantan TKI) mendirikan organisasi TKI Purna Provinsi Banten, yang mana organisasi ini nantinya dapat memberikan pendidikan bagi para TKI yang kini telah kembali ke tanah air. Tujuannya jelas, agar mereka memiliki ketrampilan, wawasan dan yang terpenting tidak lagi kembali menjadi tenaga kerja di negeri orang, ungkapnya. *yet.